Pemkab Respon Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Kabut Asap 

Riau | Senin, 16 September 2019 - 10:16 WIB

(RIAUPOS.CO) -- Bupati Rokan Hulu H Sukiman bersama kepala daerah di Provinsi Riau, Sabtu (14/9) menghadiri Rakor Penanggulangan dan Pencegahan Karhutla yang dilaksanakan di Balai Serindit, Gedung Daerah Pekanbaru.

Rakor tertutup itu, dipimpin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dihadiri Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Gubernur Riau H Syamsuar, perwakilan Kementerian LHK dan pejabat teras di lingkungan Pemprov Riau.


Bupati Rohul H Sukiman kepada Riau Pos, Sabtu (14/9) menegaskan, saat ini kondisi kabut asap di Riau sangat mengkhwatirkan bagi kesehatan masyarakat. Namun kabut asap yang menyelimuti wilayah Kabupaten Rohul merupakan asap kiriman dari kabupaten tetangga.

 ‘’Untuk saat ini, Rokan Hulu tidak ditemukan titik api. Semoga ke depan dengan tingginya kesadaran masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar serta komitmen seluruh instansi pemerintah di Rohul, melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana kabut asap, kasus Ispa berkurang,’’ ungkap bupati. 

Diakuinya, Pemkab Rohul telah melakukan sejumlah langkah-langkah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kabut asap di Rohul, dampak terjadinya Karhutla di daerah tetangga.

 ‘’Pemerintah daerah sangat respon, kendati tidak ada ditemukan titik api, namun upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kabut asap menjadi prioritas oleh Pemkab, TNI, Polri dan masyarakat peduli api di Rohul. Pemerintah daerah membagikan masker gratis dan meliburkan anak sekolah, antisipasi dampak penyakit dari Karhutla,’’ terangnya.

Bupati juga tidak menampik, sebelumnya Rohul ditemukan titik api. Karena bila dilihat jumlah titik api yang terjadi di kabupaten/kota di Riau, Rokan Hulu sangat minim terjadi karhutla. 

Namun pemerintah daerah bersama pihak kepolisian, TNI di Rohul terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat, dengan mengimbau bagi yang membuka lahan pertanian maupun perkebuna, tidak dengan cara membakar. 

Bupati meminta perusahaan perkebunan agar dapat mencegah dan melakukan upaya agar tidak terjadi Karhutla di lingkungan perusahaan,  disamping perlunya partisipasi perusahaan dalam membantu, bilamana ada ditemukan titik api, untuk dapat dilakukan pendinginan dan pemadaman bersama.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook